Pulang ke Bandung



Terimakasih saya ucapkan untuk ibu dian rahma wijayanti yang telah rela berbagi Kasur dengan kami, mentraktir susu murni, bakpau daging, molen coklat, molen ketan, jus melon, dan cemilan lainnya yang gak bisa disebut satu persatu kerana ada banyak yang aku makan,dan juga atas kerelaan sepedanya yang saya ajak kemana-mana.
Terimakasih untuk ibu kos dian yang telah mengizinkan kami tinggal di kosan ini
Terimakasih untuk juca yang udah meminjamkan sepedanya walaupun gak saya pake.
Terimakasih untuk nenek penjual ayam, yang banyak memberikan bonus setiap makanan yang aku beli.
Terimakasih untuk elfast atas izinnya aku bisa ikut farewell party.
Terimakasih untuk segala pengalaman selama di pare dan bromo yang luar biasa.


Jadwal keberangkatanku pukul 20.12
Aku meninggalkan kosan jam 5 sore dengan grab dan perjalanan ke stasiun memakan waktu 45 menit. Selama perjalanan, ada yang aku herankan, kenapa kebun tebu selalu diselingi dengan tumbuhan lain??  
Sebelum kami memutuskan naik kereta, aku dan tiwi agak memperdebatkan masalah harga dengan pesawat. Sebenarnya Banyak kereta yang tersedia dari Kediri-Bandung, dari yang ekonomi, bisnis, dan eksekutif. Harga ekonomi yang terjangkau hanya Rp84.000,- benar-benar menggiur penumpang untuk menaikinya, namun Perjalanan kediri - bandung  yang hampir 13jam dan mengingat masa lalu mengenai kereta 90 derajat aku sanggup dengan detailnya mengenang masa-masa itu. Oke, ekomoni di diskualifikasi
Mau naik bisnis?? Harga bisnis berada dikisaran Rp250.000-350.000. hhmmm lumayan sebagai pengganti ekonomi, tapi dia hanya menang tempat duduk saja. Fasilitas keempukan tempat duduknya lebih tinggi dibandingkan ekonomi, selain itu posisinya juga luas seperti di bis. Hanya saja tidak bisa diatur, sehingga dengan posisi duduk seperti itu dan waktu duduk yang lama akan membuat pant*t tetap sakit. Oke, bisnis di diskualifikasi
Kereta eksekutif Mutiara selatan, ini adalah kereta eksekutif paling murah, dengan harga Rp445.000, jika dibandingkan dengan harga tiket pesawat yang Rp500.000++ aku sempat berpikir untuk naik pesawat saja karena lebih cepat dan praktis. Namun, setelah dihitung kembali, biaya dari Pare – bandara Rp80.000,- ditambah yang lain-lain bisa habis Rp650.000. sedangkan untuk kereta, alhamdulilahnya dapat potongan traveloka Rp30.000,- ditambah ongkos grab Rp50.000 jadi total biaya pulang kami 415.000 + 50.000 = 455.000. lebih hemat kurleb Rp100.000 dari pesawat. Okeee, angkut.
Ini pertama kalinya aku naik kereta eksekutif. Rasanya nyaman, acnya dingin, dikasih bantal, selimut, dan yang paling penting sandaran kursinya bisa dimudurkan dan itu buat aku nyamaaaaaaaan dalam tidur. Oke, begini penampakannya,




pijakan kaki

penyambung hidup gadget

selimut

hasil penemuan thomas alva edison


sejenis benda pencepat tidur

untuk getok kaca

bacaan, kalo suka baca, kalo gak yaa gak usah dibaca, dibuka aja


tempat yang wajib ada di setiap tempat


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Essay Pudarnya Pesona Bahasa Indonesia di Kalangan Pemuda Indonesia

ESSAY SIKAP BELA NEGARA PADA GENERASI MUDA