Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Getuk Petuk Bedug

Gambar
Kalo mau cari getuk paling enak sebandung, bisa cari kesini. Dijamin ketagihan

Sumber makanan datang

Gambar
Aku sudah pesan dari jauh hari untuk dibawakan jajajan yang mungil-mungil yang bisa dimakan kapan saja sama ibuku. Dan ini jajanan yang recomended banget buat dijadikan cemilan.

PEJAOR (PErebut JAjan ORang)

Beredarnya video bu dendy yang lagi lemparin uang ke seorang pelakor (perebut laki orang) dengan pecahan Rp100.000,- . menginspirasi yesi untuk buat   parodi pejaor yang gak kalah hits, dengan objek jajanan mbak indes yang dibawanya dari purwokerto.

Seblak

Gambar
Seblak Makanan kebangsaan kobong kami. Aku pernah makan seblak hasil karya yuni rahayu, rasaanyaaa hhhmmm cukup dikatakan enak untuk anak yang baru bisa masak. :p Biasanya seblak itu identik dengan kerupuk, tapi berhubung aku gak suka yang lembek-lembek kayak gitu, dan kebetulan ibu yang jual juga memiliki beragam varian seblak. Aku pilih seblak ketiaw, batagor/somay, dan telur yang dicampur jadi satu. Rasanyaaa lezaaaat jiwa.

Publikasi Jurnal

Gambar
Kabar baik datang ketika panas terik di kota bandung. Bu theis (pembimbing skripsi)ku tiba-tiba wa dan kasih kabar kalo jurnal skirpsiku 2 tahun lalu siap di publikasikan. Jurnalku akan legal didunia akademisi, gak nyangka banget (tangis haru) Terimakasih bu theis Peluk dari jauh

Pulang ke Bandung

Gambar
Terimakasih saya ucapkan untuk ibu dian rahma wijayanti yang telah rela berbagi Kasur dengan kami, mentraktir susu murni, bakpau daging, molen coklat, molen ketan, jus melon, dan cemilan lainnya yang gak bisa disebut satu persatu kerana ada banyak yang aku makan,dan juga atas kerelaan sepedanya yang saya ajak kemana-mana. Terimakasih untuk ibu kos dian yang telah mengizinkan kami tinggal di kosan ini Terimakasih untuk juca yang udah meminjamkan sepedanya walaupun gak saya pake. Terimakasih untuk nenek penjual ayam, yang banyak memberikan bonus setiap makanan yang aku beli. Terimakasih untuk elfast atas izinnya aku bisa ikut farewell party. Terimakasih untuk segala pengalaman selama di pare dan bromo yang luar biasa. Jadwal keberangkatanku pukul 20.12 Aku meninggalkan kosan jam 5 sore dengan grab dan perjalanan ke stasiun memakan waktu 45 menit. Selama perjalanan, ada yang aku herankan, kenapa kebun tebu selalu diselingi dengan tumbuhan lain??   Sebelum kami me

OUTING SIMPANG LIMA GUMUL

Gambar
Gumul ini termasuk icon kediri yang indah banget karena duplikat dari arc the tiompre – paris. Sebelum kesini aku ceritakan dulu kronologinya. Percakapan Minggu pagi “wi, kalo ke stasiun jombang lewat gumul gak?” kataku “gak lah ka, kalo gumul kesini kalo stasiun kesana”. Balas tiwi sambil mengarahkan tangannya kesana dan kesini “yaaaah, sayang kalo gak kesitu”, Dian yang lagi tidur atau pura-pura tidur kayaknya mendengar percakapan kami. Tiba-tiba dia bangun “ntar malam makan mi judes yok, habis itu ke gumul” kata dian Mataku langsung berbinar, ada bintang yang gede – gede keluar dari mataku :D Malamnya selepas sholat magrib, hujan turun. Ya ampun kecewa aku. Menunggu. Menunggu. Hujan berhenti, kami beraksi. Tujuan pertama, mie judes Mie ini punya banyak level, dari original, pemula, standar, oke,…,…., marah, nyebelin Aku pilih standar dengan cabe 5, tiwi yang marah, dan dian yang nyebelin Makanan duluan datang ketimbang minuman, jadi icip ici dulu Ya

Outing Bromo part 2

Gambar
Sampai di wilayah bromo sekitar jam 04.30 bersama dengan ratusan wisatawan lainnya, alhasil bromo macet parah. Mobil yang kami naiki gak bisa gerak maju ataupun mundur, dan kami memilih untuk berjalan kaki menuju penanjakkan untuk melihat sunrise. Aku udah terbayang betapa indahnya matahari terbit, malu-malu muncul dari balik gunung, kemudian berderang dengan cahayanya, aaaaa begitu romantis. Tapi kenyataannya, menuju kesana harus berjalan kaki jauh, di jeda untuk sholat subuh, dan berakhir di warung kopi. Hujan mengguyur bromo, kabut menyelimuti gunung, alhasil wisatawan yang udah di puncak harus turun. Aku yang habis sholat di warung kopi, hanya termenung sambil makan pop mie (ini harganya 15rbu/cup) tidak melanjutkan perjalanan ke puncak, Dian pun udah kecapekan dan bermasalah dengan perutnya. Okeee. Mungkin ini tandanya aku harus kembali lagi ke Bromo untuk melihat sunrisenya di lain kesempatan. Aamiin antrian puaaaanjangg Ketika kami mau kembal

OUTING BROMO

Gambar
Hari jumat, semi puncak menuju bromo. Tiwi sudah pulang dari jember, jadwal dian besok libur. Malam ini kami berangkat. Biaya perjalanan ke bromo adalah Rp180.000/orang. Ini termasuk murah ketimbang ketika aku mencari di IG mengenai open trip bromo yang mencapai Rp350.000/orang yang gak tau kapan kepastian berangkatnya karena harus menunggu kursi penuh. Dan aku bersyukurrr sekali dapat yang murah meriah ini. Malam ini, persiapan kami biasa saja, tiwi dan dian pakai baju gamis, aku pakai setelah rok dan baju kaos, dilengkapi jaket dan peralatan sikat gigi, cuci muka dan air minum. Sungguuh, ini perlengkapan yang minim sekali. Sampai di bromo jam 2 pagi, aura dinginnya masih biasa menurutku karena aku sudah terbiasa dengan dinginnya bandung. Tapii, semakin lama aku berdiri di lingkugan terbuka, dinginnya mulai menusuk. Aku mau memulai hari ini dengan tahajud, masyallah airnyaaaaa, kayak batu es. Mukaku yang notabennya gak bisa terkejut, jadi langsung merah setelah ambil w