PERSALINANKU (PART 1)
Dari mulai tidur hingga jam setengah 2 pagi, aku gelisah. Perutku sakit, sehingga grasak grusuk kesakitan ini membangunkan mas bagus, mas bagus yang juga khawatir memutuskan untuk membawa aku ke bidan atiah.
Bu meli, mas bagus, dan aku berangkat dini hari ini, jam
setengah tiga pagi kami sampai. Alhamdulilah, bu bidan menerima kami. Aku
dipersilahkan masuk ke ruang bersalin oleh asistennya, sedangkan ibu dan mas
bagus menunggu di luar.
Hal pertama yang asistennya lakukan adalah mem-vt ku (vt
adalah tindakan memasukkan dua jari yaitu telunjuk dan jari tengah kedalam
vagina untuk mengukur apakah terjadi pembukaan dalam Rahim). Sungguh
sakiiiiiiittttttt.
Komentar asistennya yang aku ingat adalah “retro”, aku ga
tau artinya apa. Sooo aku yang habis di cucuk ini ga memperdulikannya
Selanjutnya bu bidan datang, dia juga mem-vt ku.
Astagfirullah, aku nangis, dia mencoloknya jauh lebih dalam. Dia dia mengatakan
retro, yang artinya belum ada pembukaan. Kami disuruh pulang. SADIS
Aku sedih, jelas sakit perutku ini berlangsung terus
menerus, dari info yang aku baca jika kontraksi berlangsung secara teratur itu
artinya mendekati persalinan.
Sampai dirumah jam setengah empat, aku yang sudah kesakitan
ini langsung disuruh tidur oleh ibu, tapi aku menyempatkan untuk sholat tahajud
walaupun dengan posisi duduk. Mas bagus yang ternyata juga kecapekan langsung
tidur dikamar sebelah setelah tahajud . Jam 06.00 aku bangun, alhamdulilah bisa tidur
dengan sedikit saja gangguan nyerinyanya.
Ketika aku pipis, aku melihat flek yang lebih banyak lagi dari hari sebelumnya ditambah rembesan air. Aku mulai panik, aku sampaikan hal ini sama ibu. Ibu yang juga bingung, menyarakan untuk meminta solusi dengan tante susi dengan menelponnya.
"haloo tante"
"iyaa, kenapa?" tanyanya
"tante lagi sibuk apa?" tanyaku
"ini mau siap- siap kerjo"
"te, di celana dalam eka ada flek, trus ada airnya gitu" jelasku
"air ketuban tuh, pegilah ke UGD, bawa BPJSnya. gek kalo ada apa-apa kabari tante" terangnya
"iyaa, makasih te"
"iyoo"
aku langsung memberi tahu masbagus dan bu meli tentang ini
aku pun berangkat dengan mas bagus ke RS Bhayangkara, tempat dimana aku biasa kontrol kandungan
sesampainya disana aku langsung ke UGD, menjelaskan segala kronologinya, dan lagi-lagi aku di-VT. SAAKIIT. sebelum tindakan aku di di rapid dahulu, mas bagus yang menunggu diluar juga di rapid. setelah hasilnya keluar, aku baru dipindahkan keruang rawat, tak lama berselang, aku dipindahkan ke ruang bersalin. Membaca ruang bersalin, aku takut.
Disana aku dipasangkan infus, oksigen, dan tentunya disuruh menunggu. Bidan dan asistennya juga berkoordinasi dengan dr.meity mengenai keadaanku. Sekarang Botol infusku ditukar 2x, tiap jam mereka memeriksa keadaanku dan bayiku.
pukul 11.00, melalui telpon dr.meity menyuruh bidan dll nya untuk menginduksiku.aku ingat sekali, suntikkan itu berisi cairan penuh dimasukkan kedalam cairan infusku. Setengah jam berikutnya, aku sering kontraksi, dalam hati aku berkoar "aku bisa, aku tahan". aku selalu menghitung sakitnya. hampir tiap menit akan ada kontraksi, dan setiap hitungan ke tujuh kontraksi itu hilang, dan muncul lagi di menit berikutnya.
bertahan hingga 4 jam, aku ga kuat lagi. ini sungguh menyiksa, ditambah lagi aku muntah hampir 4 kantong. Tenagaku mulai hilang, aku pusing, rembesan air yang mengalir juga semakin deras, aku mau mati rasanya.
jam 16.00 aku masuk kamar operasi, aku di bius dengan dua suntikan dari belakang, semenit kemudian cairan bius mulai menjalar, rasa kesemuatan dan kaku mulai terasa, dan saat dr.meity masuk, operasi dimulai. sekitar 10 menit, pengangkatan yahya. aku bergumam "cepet banget". dan setelahnya aku dijahit, lalu di lanjutkan oleh asisten dr untuk tahap akhirnyaa. Sebelum keluar kamar operasi aku disodorin anak lanangku, aku menciumnya, setelahnya kami dipisahkan beberapa jam.
Komentar
Posting Komentar